2011/11/17

Hadir Dalam Jalsah Salanah Seabad di Qadian 1991 , Merupakan Karunia yang tak Terlukiskan

“Pengusaha Otomotiv dari Banglades, yang diwawancarai Musawir dan Enkhas, menuturkan”

Enkhas (duduk kedua dari kiri terdepan) saat meliput JS Qasian 1991
Sejak Kemerdekaan Pakistan, pisah dengan India tahun 1947, yang diikuti Hijrahnya Markaz Jemaat dari Qadian Ke Rabwah , baru tahun 1991- hampir 44 tahun kemudian, Khalifah Ahmadiyah bisa kembali berkunjung ke Qadian.  

Kunjungan Hz.Mirza Tahir Ahmad , Khalifatul Masih IV, adalah dalam rangka menghadiri Jalsah Salanah Ke Seratus Qadian- sejak  Masih Mau’ud as. Sekitar 25 ribu orang- delegasi dari berbagai Negara, ikut tumpah ruah, memenuhi arena Jalsah Qadian, yang berjarak sekitar lima menit jalan kaki dari Masjid Aqsa dan rumah Peninggalan Hazrat Masih Mau’ud.
Dari Indonesia sekitar 40 orang lebih ikut hadir berbaur dengan para Tamu Masih Mau’ud dari berbagai Negara, termasuk Musawir dan Enkhas- yang membuat liputan Audio Visual untuk bahan siaran “Embrio” MTA International, karena MTA baru resmi mulai siaran tahun 1993.

Banyak kenangan Indah, dalam balutan Nuansa Cinta yang tak Mudah Terlukiskan. Karena puluhan ribu manusia, yang mungkin sebelumnya tak pernah mengenal satu sama lain, tiba-tiba berpeluk salam khas Jemaat, dan tanpa ragu saling curhat atas kondisi diri dan Negara masing2.

Ada Pemuda Amerika- keturunan Pakistan, yang setelah ngobrol agak lama, kemudian menyatakan keberatanya, ketika ditanya apakah dirinya berasal dari Pakistan? Ada juga seorang Mubaligh Markazi Berkulit Hitam, yang saat berpapasan dengan delegasi Indonesia, tiba-tiba menyapa ramah dengan Bahasa Indonesia yang cukup fasih “ Hai Indonesia, apa kabar?” Belakangan baru kami ketahui, dari Mlv Abdusatar Rauf, bahwa beliau adalah Amir Jemaat Ahmadiyah Ghana, yang  dulu saat di Rabwah seangkatan dengan Mlv. Khaerudin Barus Sy, Mlv Abd Basyit Sy , dan Mlv Abd Satar.

Menggambarkan salah satu Nikmat dan Indahnya mengikuti Jalsah Seabad Qadian 1991, seorang Pengusaha Otomotiv dari Banglades, yang diwawancarai Musawir dan Enkhas, mengatakan : ”Banyak orang bisa menghadiri Jalsah Salanah Setiap tahun di berbagai Negara, tapi , bisa ikut hadir dalam Jalsah Salanah Seabad di Qadian 1991 , merupakan Karunia yang tak terlukiskan” , ujar pemuda paruh baya, yang mengaku Pengurus Khadim Bangladesh itu. “Karena, kesempatan ini hanya terjadi sekali seumur hidup, yang momentumnya tak bisa diulang lagi”, imbuhnya. (kk/ms.dok 1991)

Tidak ada komentar:

Posting Komentar